Laporan Hari Pertama
[Jakarta, Sabtu 23 Juni 2012] Pagi ini tampak
puluhan peserta Festival Film Pelajar Indonesia III – 2012 mulai berdatangan ke gedung ArtCinema FFTV IKJ. Mereka berasal dari Jakarta, Cimahi, Purbalingga, Wonosobo, Klaten, Sukabumi, Banten, Surabaya, Lumajang, Sidoarjo, dan Lampung. Mereka datang dengan didampingi guru pembimbing dan teman-teman sekolahnya masing-masing. Wajah-wajah cerah dan penuh semangat mewarnai hari pertama festival yang didedikasikan untuk komunitas film pelajar Indonesia ini.
Tepat pukul 09.00 WIB, Tomy Widiyatno Taslim mewakili panitia menyambut seluruh peserta dengan laporan ringkas proses FFPI sejak pertama diselenggarakan pada tahun 2010 sampai 2012. Ia menekankan bahwa proses belajar bersama, berbagi dan silaturahmi menjadi semangat utama festival ini. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa komunitas film pelajar di berbagai wilayah Indonesia harus terus didorong dan difasilitasi dalam proses belajar bersama membuat film yang baik serta kritis. Hal ini tidak semata membuat karya asal jadi, tetapi juga apresiasi terhadap prosesnya. Salah satu yang penting adalah di dalam pembuatan elemen suara/musik di dalam film. Komunitas film pelajar harus berani mencoba membuat musik/efek suara sendiri untuk filmnya. Tomy juga menyampaikan bahwa komunitas film pelajar saat ini sudah memiliki ruang berinteraksi, salah satunya yaitu website filmpelajar.com dan grup di facebook Forum Film Pelajar Indonesia.
Setelah laporan panitia, sambutan dilakukan oleh perwakilan Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, Bapak Subagjo Budisantoso, M.Sn. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi kepada panitia yang telah bekerja keras. Walaupun dengan kondisi terbatas, panitia tetap bekerja semaksimal mungkin untuk memfasilitasi seluruh peserta. Beliau juga menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada para guru yang telah berkenan meluangkan pikiran, waktu dan lainnya untuk membimbing dan menemani peserta didiknya di dalam belajar film. Tanpa dukungan yang baik dari guru/sekolah kegiatan belajar film di sekolah tidak akan maksimal. Beliau menegaskan bahwa FFPI dirancang untuk menggali semangat generasi muda, khususnya pelajar setingkat SMA/SMK/MA se-Indonesia.
Rektor Institut Kesenian Jakarta, bapak Dr. Wagiono Soenarto, M.Sc. menjadi penyambut pamungkas sekaligus membuka festival. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa membuat film jaman sekarang jauh ‘lebih mudah’ secara teknis dibandingkan jaman dahulu. Sekarang siapapun bisa membuat film karena sudah banyak tersedia sarana yang memadai. Hal ini berbeda dengan jaman dahulu yang mana hanya orang-orang tertentu yang dapat membuat film karena keterampilan teknis dan peralatannya terbatas. Selain itu, dulu bahan baku film harganya sangat mahal. Beliau juga menyampaikan bahwa film merupakan seni dimana semua seni masuk didalamnya. Diantaranya adalah seni rupa, peran, musik, dll. Tetapi yang menjadi tantangan adalah bagaimana cara membuat film yang menarik, pesan yang ada di dalam film tersampaikan, dan bagaimana kemampuan kreatif kita untuk menghidupkan cerita tersebut. Hal ini penting diperhatikan, apalagi di dalam pembuatan film pendek yang durasinya terbatas. Selain itu, dana dan daya juga menjadi suatu keterbatasan dalam membuat film. Tim produksi harus memiliki perhitungan matang sebelum melaksanakan produksi agar di lapangan tidak terjadi perubahan signifikan yang menyebabkan pembengkakan biaya operasional. Beliau menandaskan bahwa komunitas film pelajar di Indonesia harus terus membuka diri untuk belajar dengan baik, serius dan menciptakan karya yang bermanfaat bagi komunitasnya maupun lingkungan yang lebih besar. Beliau mengakhiri sambutan dengan meneriakkan kata “Action!” setelah clapperboard dihentakkan oleh panitia. Festival pun dimulai dengan memutar film pembuka yang merupakan karya terbaik fiksi live action tahun lalu, yaitu Piring Kayu.
Kegiatan pertama festival adalah pemutaran film karya-karya lolos seleksi FFPI III – 2012. Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB. Film-film tersebut adalah;
Kategori Fiksi (live action);
- Jono Berlari | Sutradara Astia Nur Astuti | SMAN 1 Bukateja Purbalingga, Jawa Tengah
- Habis Terang Terbitlah Gelap | Sutradara Dimas Dwi Wardhana | SMAN 2 Lumajang, Jawa Timur
- Keliling Indonesia | Sutradara Mohamad Andung | SMKN 5 Bandar Lampung, Lampung
- Twig Si Pembuat Onar | Sutradara Dewi Indah & Puri Fransisca | SMKN 5 Bandar Lampung, Lampung
- Rainbow | Sutradara Reni Rahmawati | SMKN 2 Buduran Sidoarjo, Jawa Timur
- Tanpa Henti | Sutradara Diyang Yoga | SMK Wachid Hasyim Surabaya, Jawa Timur
- Bangku Untuk Remaja | Sutradara Dwi Astuti | SMAN 1 Kutasari Purbalingga, Jawa Tengah
- Negeri Di Atas Awan | Sutradara Naricha Irvani | SMAN 1 Wonosobo, Jawa Tengah
- Gembyengan | Sutradara Gandis Wilujeng | SMAN 1 Batu, Jawa Timur
- Waspada Tomcat | Sutradara Jason Heriawan | SMA Santa Laurensia Tangerang, Banten
- Hindari Penggunaan Handphone Saat Berkendara | Sutradara Gideon Prawiro Wenas | SMKN Cimahi, Jawa Barat
- Taring | Sutradara Tika Hanan Rachmawatie | SMKN 1 Klaten, Jawa Tengah
- Document09 | Sutradara Afrizal Akbar | SMKN 1 Sukabumi, Jawa Barat
- Maha | Sutradara Oriana Eidelweiss | SMAN 66 Jakarta, DKI
- Anggun – Melodiku | Sutradara M. Syahrul Munir | SMKN 2 Buduran Sidoarjo, Jawa Timur
Narasumber segmen pertama (fiksi live action) adalah: Kak Lia dan Kak Dina, mahasiswa tingkat akhir jurusan film FFTV IKJ. Poin-poin yang disampaikan adalah;
- Jika ingin membuat cerita, perhatikan dulu hal yang ada di sekeliling kita. Karena hal kecil jika kita mengemasnya dengan cara yang menarik, hal kecil itu akan menjadi menarik juga. Jangan terpaku pada alat karena ada hal yang lebih penting daripada alat, yaitu CONTENT. Galilah content karena orang-orang akan melihat content film kita.
- Perhatikan angle kamera dan komposisi gambar karena angle kamera dan komposisi gambar akan memberikan kesan tersendiri. Selain itu, dengan angle kamera dan komposisi gambar yang tepat kita akan bertutur lebih banyak.
- Jenis font dan warna font harus kita pikirkan dari awal. Karena orang-orang nantinya akan melihat poster dan judul film kita terlebih dahulu sebelum melihat filmnya. Maka dari itu, font dan poster yang nantinya akan kita buat harus kita pikirkan dari jauh-jauh hari. Karena jika salah memilih maka akan terjadi salah persepsi juga.
- Untuk dokumenter. Ceritanya lebih detail dan jangan terburu-buru.
- Pembuat PSA itu harus sensitive melihat keadaan di sekitar kita. PSA itu harus to the point dan eksplorasi artistiknya harus berani.
- Film yang bagus itu adalah film yang stabil. Sutradara bisa menjaga konsepnya dari awal sampai akhir. Tapi film yang bagus itu kembali lagi kepada selera penonton tersebut.
- Development: meng-create bagaimana film itu bisa diterima, sutradara merancang konsep untuk tujuh divisi, dan sutradara melakukan production meeting untuk menyampaikan konsepnya.
- Produksi: sutradara hanya memikirkan bagaimana membuat film ini akan menjadi bagus.
- Pasca Produksi: memantau kerja editor dan merevisi jika ada hasil editing yang tidak sesuai konsep, dan sutradara akan terus mereview dan merevisi hingga film itu sesuai konsep.
Tim dokumentasi FFPI III - 2012
Laporan Hari Kedua
[Jakarta, Minggu 24 Juni 2012] Hari kedua Festival Film Pelajar Indonesia III – 2012 dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Pada pagi yang cerah ini panitia telah siap menerima pengunjung festival dengan senyumnya yang ramah. Tampak satu demi satu pengunjung festival yang merupakan peserta maupun dari kalangan umum memasuki beranda ArtCinema FFTV IKJ. Dengan sabar panitia melayani satu demi satu seluruh pengunjung yang melakukan registrasi. Wajah-wajah segar tampak menghiasi pagi yang sejuk ini, yang merupakan hari terakhir festival. Pengumuman karya-karya dan sutradara terbaik akan dilakukan sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB.
Tepat pukul 09.00 WIB, acara dimulai dengan pemutaran karya lolos seleksi FFPI III – 2012. Apresiasi penonton terasa hangat ketika setiap selesai satu film diputar, tepuk tangan meriah membahana. Pada sesi ini peserta festival yang di hari sebelumnya fokus pada penjurian sutradara terbaik, dapat menonton karya-karya kompetitornya dengan tenang. Mereka tidak harus menunggu panggilan panitia yang akan mengantarnya ke ruang penjurian sutradara terbaik.
Kegiatan setelah sesi pemutaran film adalah Klinik Film. Acara ini melanjutkan hari sebelumnya, di mana fasilitator, yaitu Yandy Laurens dan Fazrie Permana mencoba melakukan proses analisis bersama atas karya-karya yang telah dibuat oleh peserta. Sutradara yang membuat karya itu juga diberikan ruang untuk presentasi dan diskusi langsung dengan sesama peserta, maupun dengan pengunjung festival lainnya. Fasilitator dengan gayanya yang jenaka tanpa meninggalkan analisisnya yang serius, mencoba mendinamisir forum dengan komentar dan sekaligus pertanyaan-pertanyaan kritis. Sesi serius tetapi santai ini membahas tentang karya animasi peserta. Poin-poin diskusinya sebagai berikut;
Secara khusus fasilitator juga membahas tentang pola dramatik di dalam penyusunan naskah. Hal ini penting dipelajari serius karena naskah/skenario merupakan blueprint sebuah karya film. Ia akan menjadi panduan sutradara dan tim kreatif lainnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Ringkasan bahasannya sebagai berikut;
Pola Dramatik:
Untuk membuat sebuah film, pertama-tama kita harus membuat:
Tepat pukul 09.00 WIB, acara dimulai dengan pemutaran karya lolos seleksi FFPI III – 2012. Apresiasi penonton terasa hangat ketika setiap selesai satu film diputar, tepuk tangan meriah membahana. Pada sesi ini peserta festival yang di hari sebelumnya fokus pada penjurian sutradara terbaik, dapat menonton karya-karya kompetitornya dengan tenang. Mereka tidak harus menunggu panggilan panitia yang akan mengantarnya ke ruang penjurian sutradara terbaik.
Kegiatan setelah sesi pemutaran film adalah Klinik Film. Acara ini melanjutkan hari sebelumnya, di mana fasilitator, yaitu Yandy Laurens dan Fazrie Permana mencoba melakukan proses analisis bersama atas karya-karya yang telah dibuat oleh peserta. Sutradara yang membuat karya itu juga diberikan ruang untuk presentasi dan diskusi langsung dengan sesama peserta, maupun dengan pengunjung festival lainnya. Fasilitator dengan gayanya yang jenaka tanpa meninggalkan analisisnya yang serius, mencoba mendinamisir forum dengan komentar dan sekaligus pertanyaan-pertanyaan kritis. Sesi serius tetapi santai ini membahas tentang karya animasi peserta. Poin-poin diskusinya sebagai berikut;
- Perlunya memilih media yang menarik untuk dijadikan subyek.
- Eksplorasi bentuk baru dari gambar tangan sebaiknya dilakukan, tetapi jangan mendekati ciri khas animasi negara lain (misalnya manga, dll). Kita harus menunjukkan ciri khas/karakter dari Indonesia.
- Animasi itu tidak terbatas. Maka dari itu imajinasi harus lebih luas sehingga apa yang kita buat berbeda dengan orang lain karena imajinasi setiap orang berbeda-beda.
- Pemilihan lagu dalam animasi sangat penting, karena akan membangun mood pada cerita.
- Di dalam animasi, perekaman dialog terlebih dahulu menjadi sebuah pekerjaan yang penting dilakukan. Sehingga kita bisa memperkirakan pergerakan dari animasinya.
- Sesi Klinik Film juga membahas tentang video musik. Fasilitator mencoba melakukan proses analisis sekaligus mendinamisir forum dengan pertanyaan serta komentar kritis. Forum ini berjalan dinamis. Poin-poin diskusinya sebagai berikut;
- Pemakaian shot dan angle yang variatif, apalagi untuk video musik yang beatnya cepat akan membuat lagu lebih terasa menarik.
- Konsep yang sudah ada di dalam lagu sebaiknya dimaksimalkan.
- Pembuatan stock shot sebaiknya diperbanyak agar penonton bisa diberikan hal-hal baru, sehingga mereka tidak akan jenuh melihat video yang dibuat.
Secara khusus fasilitator juga membahas tentang pola dramatik di dalam penyusunan naskah. Hal ini penting dipelajari serius karena naskah/skenario merupakan blueprint sebuah karya film. Ia akan menjadi panduan sutradara dan tim kreatif lainnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Ringkasan bahasannya sebagai berikut;
Pola Dramatik:
Untuk membuat sebuah film, pertama-tama kita harus membuat:
- Ide: suatu kalimat renungan yang ingin disampaikan pembuat film kepada penonton.
- Tema: sebuah paragraf yang di dalamnya terdapat PROTAGONIS yang MELAKUKAN APA dan HAMBATANNYA APA.
- Basic Story: sebuah paragraf yang di dalamnya terdapat PROTAGONIS, AKSI, HAMBATAN/KONFLIK, SETTING, dan ENDING.
- Scene Plot: menceritakan kejadian yang akan terjadi di suatu ruang dan waktu (scene). Perubahan scene terjadi ketika ada perubahan ruang dan waktu.
Untuk membuat pola dramatik, kita mengenal salah satunya dengan struktur 3 babak yang terdiri dari:
- Segmen I itu merupakan opening, yang mana di dalamnya terdapat pengenalan karakter, konflik, antagonis, dan resiko apabila protagonis gagal.
- Segmen II itu merupakan middle dimana protagonis sudah mulai memasuki problem.
- Segmen III itu merupakan klimaks. Klimaks adalah titik yang menentukan protagonis gagal atau berhasil. Sebelum klimaks harus diberikan suspense. Suspense adalah ketika penonton ragu apakah protagonis akan berhasil atau gagal.
Peralihan dari segmen I ke segmen II terdapat key turning point. Key turning point adalah titik di mana cerita seolah-olah dibelokkan.
Dalam pola dramatik juga ada istilah graphic tensi yaitu, ritme pengaturan antara tensi & suspense.
Sesi klinik film berjalan hingga lebih dari pukul 12.00 WIB. Peserta masih tampak antusias untuk mengikuti acara, tetapi waktu sudah habis. Fasilitator akhirnya mengakhiri sesi ini dengan membagi-bagikan buku Deskripsi Pekerjaan Pekerja Film yang disusun oleh para praktisi dan akademisi film & televisi Indonesia yang terhimpun di dalam Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT) serta kampus Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta.
Setelah sesi istirahat, kegiatan FFPI III – 2012 dilanjutkan tepat pukul 13.00 WIB dengan pemutaran film-film pendek karya mahasiswa FFTV IKJ. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan referensi kepada pengunjung/peserta festival yang sebagian besar komunitas film pelajar Indonesia yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan yang setara. Pemutaran film berakhir pukul 15.00 WIB.
Acara yang ditunggu-tunggu pun tiba! Tepat pukul 15.30 WIB panitia bersiap-siap melakukan prosesi pengumuman karya-karya dan sutradara terbaik FFPI III – 2012. Piala, sertifikat dan surat ketetapan beasiswa disiapkan pada bangku khusus. Pembawa acara kemudian mengumumkan para pemenang satu demi satu. Inilah para jawara itu:
Kategori Fiksi (live action):
Sutradara Terbaik FFPI III – 2012 adalah Mohamad Andung yang membuat film berjudul Keliling Indonesia, berasal dari SMKN 5 Bandar Lampung, Lampung.
Setelah pengumuman para jawara FFPI III – 2012, kegiatan festival dilanjutkan dengan paparan penutup oleh Dekan Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, Bapak Gotot Prakosa, S.Sn., M.Hum. Satu hal utama yang menjadi pernyataan beliau di dalam pidatonya adalah, bahwa seluruh peserta/sutradara yang memperoleh peringkat I – III akan diterima tanpa tes jika mendaftar sebagai mahasiswa baru di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Festival kemudian ditutup dengan pemutaran film Keliling Indonesia karya Mohamad Andung dari SMKN 5 Bandar Lampung yang dinobatkan sebagai sutradara terbaik.
Tim dokumentasi FFPI III - 2012
source :Sesi klinik film berjalan hingga lebih dari pukul 12.00 WIB. Peserta masih tampak antusias untuk mengikuti acara, tetapi waktu sudah habis. Fasilitator akhirnya mengakhiri sesi ini dengan membagi-bagikan buku Deskripsi Pekerjaan Pekerja Film yang disusun oleh para praktisi dan akademisi film & televisi Indonesia yang terhimpun di dalam Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT) serta kampus Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta.
Setelah sesi istirahat, kegiatan FFPI III – 2012 dilanjutkan tepat pukul 13.00 WIB dengan pemutaran film-film pendek karya mahasiswa FFTV IKJ. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan referensi kepada pengunjung/peserta festival yang sebagian besar komunitas film pelajar Indonesia yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan yang setara. Pemutaran film berakhir pukul 15.00 WIB.
Acara yang ditunggu-tunggu pun tiba! Tepat pukul 15.30 WIB panitia bersiap-siap melakukan prosesi pengumuman karya-karya dan sutradara terbaik FFPI III – 2012. Piala, sertifikat dan surat ketetapan beasiswa disiapkan pada bangku khusus. Pembawa acara kemudian mengumumkan para pemenang satu demi satu. Inilah para jawara itu:
- Peringkat I | Jono Berlari | Sutradara Astia Nur Astuti | SMAN 1 Bukateja Purbalingga, Jawa Tengah.
- Peringkat II | Keliling Indonesia | Sutradara Mohamad Andung | SMKN 5 Bandar Lampung, Lampung.
- Peringkat III | Habis Terang Terbitlah Gelap | Sutradara Dimas Dwi Wardhana | SMAN 2 Lumajang, Jawa Timur.
- Peringkat I | Rainbow | Sutradara Reni Rahmawati | SMKN 2 Buduran Sidoarjo, Jawa Timur.
- Peringkat II | Twig Si Pembuat Onar | Sutradara Dewi Indah & Puri Fransisca | SMKN 5 Bandar Lampung, Lampung.
- Peringkat III | Tanpa Henti | Sutradara Diyang Yoga | SMK Wachid Hasyim Surabaya, Jawa Timur.
- Peringkat I | Bangku Untuk Remaja | Sutradara Dwi Astuti | SMAN 1 Kutasari Purbalingga, Jawa Tengah.
- Peringkat II | Negeri Di Atas Awan | Sutradara Naricha Irvani | SMAN 1 Wonosobo, Jawa Tengah.
- Peringkat III | Gembyengan | Sutradara Gandis Wilujeng | SMAN 1 Batu, Jawa Timur.
- Peringkat I | Hindari Penggunaan Handphone Saat Berkendara | Sutradara Gideon Prawiro Wenas | SMKN 1 Cimahi, Jawa Barat.
- Peringkat II | Waspada Tomcat | Sutradara Jason Heriawan | SMA Santa Laurensia Tangerang, Banten.
- Peringkat III | Taring | Sutradara Tika Hanan Rachmawatie | SMKN 1 Klaten, Jawa Tengah.
- Peringkat I | Melodiku | Sutradara M. Syahrul Munir | SMKN 2 Buduran Sidoarjo, Jawa Timur.
- Peringkat II | Document09 | Sutradara Afrizal Akbar | SMKN 1 Sukabumi, Jawa Barat.
- Peringkat III | Maha | Sutradara Oriana Eidelweiss | SMAN 66 Jakarta, DKI.
Sutradara Terbaik FFPI III – 2012 adalah Mohamad Andung yang membuat film berjudul Keliling Indonesia, berasal dari SMKN 5 Bandar Lampung, Lampung.
Setelah pengumuman para jawara FFPI III – 2012, kegiatan festival dilanjutkan dengan paparan penutup oleh Dekan Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, Bapak Gotot Prakosa, S.Sn., M.Hum. Satu hal utama yang menjadi pernyataan beliau di dalam pidatonya adalah, bahwa seluruh peserta/sutradara yang memperoleh peringkat I – III akan diterima tanpa tes jika mendaftar sebagai mahasiswa baru di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Festival kemudian ditutup dengan pemutaran film Keliling Indonesia karya Mohamad Andung dari SMKN 5 Bandar Lampung yang dinobatkan sebagai sutradara terbaik.
Tim dokumentasi FFPI III - 2012
http://filmpelajar.com/berita/laporan-hari-pertama-ffpi-iii-–-2012
http://filmpelajar.com/berita/laporan-hari-kedua-ffpi-iii-2012
Comments
Post a Comment